Apa itu Properti Produktif: Investasi Besar tahan Banting

Awa Sangho – Di dalam kegiatan investasi, tentunya Anda punya banyak pilihan yang menguntungkan seperti investasi emas atau pilihan lain macam investasi properti. Tapi tahukah Anda kalau properti produktif bisa memberi peluang lebih besar?

Keuntungan bisnis properti yang sifatnya produktif bisa diperoleh melalui berbagai macam cara. Yang paling mudah, misalnya, menyewakan properti ke pihak lain. Atau membangun manfaat dari properti yang dimiliki (contoh: membangun kos-kosan).

Tapi sebetulnya apa yang dimaksud sebagai properti yang produktif? Bagaimana kita tahu bila properti yang kita miliki sifatnya produktif?

Memahami properti produktif 

Properti boleh disebut produktif bila ia bisa dimanfaatkan, dikelola, supaya pengelolanya mendapatkan aliran dana yang sifatnya positif.

Jadi makna produktif sendiri lebih mengarah pada mendapat keuntungan dari aset yang dimiliki.

Tapi bukan berarti semua orang bisa memiliki properti yang produktif. Pada dasarnya, properti bisa dianggap produktif atau memberi penghasilan asalkan aset tersebut memberikan keuntungan yang lebih besar ketimbang modal yang dikeluarkan.

Dengan kata lain, sebuah properti baru bisa dibilang produktif bila memberi return of investment bagus di kemudian hari.

Mengapa properti harus dijadikan produktif?

Sebenarnya, jenis investasi ini terus digandrungi bukan tanpa alasan. Bayangkan saja kalau Anda punya aset murah yang ternyata berpotensi menjadi sangat mahal di kemudian hari? Pasti menguntungkan.

Apalagi, kalau Anda berhasil mengembangkan suatu properti murah tersebut untuk memiliki arus kas yang stabil. 

Jadi alasan pertamanya datang dari arus kas. Sebagai contoh, Anda membangun sebuah ruko dengan biaya Rp 300 juta. Kemudian ruko tersebut disewakan dengan biaya Rp 30 juta per tahun.

Lalu kebetulan Anda membangun 10 ruko lain dengan biaya yang sama dan harga sewa yang sama.

Dalam hitungan 10 tahun, modal Anda akan kembali, bahkan memperoleh untung dari kenaikan harga sewa ruko setiap tahun.

Dari contoh diatas, Anda bisa melihat bahwa sebuah properti – apapun jenisnya entah itu rumah maupun ruko – bisa dijadikan lebih menghasilkan. Dan pilihan ini jelas lebih baik ketimbang membiarkan ruko atau rumah yang Anda beli tidak terurus.

Alasan lain adalah sifat harga properti yang cenderung mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. Ambil contoh biaya sewa kontrakan, misalnya, yang biasanya naik sebesar 15 persen setiap tahun.

Dengan kenaikan sebesar itu, tentu saja Anda berkesempatan mendapat keuntungan pasif setiap tahunnya.

Berbagi ide usaha properti

Apa Anda punya rumah yang menganggur atau lahan kosong? Gunakan kesempatan untuk mengubahnya menjadi properti yang menghasilkan.

Jika tidak memiliki, Anda juga bisa membeli suatu aset yang strategis dan berpotensi untuk pembangunan menguntungkan.

Seperti contohnya tanah atau rumah di daerah sekitar kampus, begitu juga dengan lahan di sekitar tempat wisata. 

Idealnya, Anda punya banyak cara yang bisa digunakan untuk membuatnya produktif. Bagi yang sudah punya hunian siap tinggal, bisa Anda uangkan dengan cara disewakan, dikontrakkan, atau buat kosan.

Jika punya lahan cukup luas, bisa disewakan untuk kebutuhan berkebun atau bisa juga Anda sendiri yang menggelutinya. Buat saja, misalnya, Anda memanfaatkan lahan luas dan menjadikannya kebun hidroponik.   

Siapa sih yang tidak mau untung dalam dunia investasi? Untuk itu, properti bisa jadi bagian investasi pilihan terbaik.

Meski harus mengeluarkan modal awal yang besar, tapi sifatnya jangka panjang dan peningkatan nilai properti menjadikannya idaman para investor.

Sama halnya dengan investasi emas, properti produktif juga punya likuiditas yang membuatnya menarik dipilih.